Minggu, 06 Mei 2012

TUGAS INDIVIDUAL : Guru yang Baik dan Guru yang Hebat

Mas Siti Irma Khoerunnisa
41032151111041
Pendidikan Matematika



GURU YANG BAIK DAN GURU YANG HEBAT: Apakah bedanya?

Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara lain  dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI, Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin ( dalam http:// boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional- antara-harapan-dan.html ). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
---
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )

Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya,  jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.

Selamat membaca, setelah itu berbagilah.


SOAL
1. Identifikasilah:
    a) ciri-ciri guru yang baik;
Jawab :
  • Guru yang dapat membimbing muridnya dengan baik
  • Guru yang memberi contoh terpuji bagi muridnya.
  • Guru yang mampu membuat muridnya mengerti apa yang ia ajarkan.
  • Guru yang memperhatikan sisi lain muridnya.
  • Guru yang dapat menjadi teman baik baik bagi muridnya.
  • Guru yang dapat menciptakan suasana nyaman pada muridnya.

    b) ciri-ciri guru yang hebat.
Jawab :
  • Guru yang dapat mengembangkan kemampuan pada muridnya.
  • Guru yang menjadi inspirasi bagi muridnya.
  • Guru yang menjadi panutan bagi muridnya.
  • Keberhasilan muridnya tidak terlepas dari dorongan sang guru.
  • Guru yang keatif dalam mengembangkan kemampuan pada muridnya.

2. Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi 
    "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa 
    demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawab :
Jika suatu saat nanti saya dipercaya menjadi seorang guru, maka saya akan berupaya menjadi guru yang baik dan hebat. Ada beberapa alasan mengapa saya ingin menjadi guru yang baik dan hebat, diantaranya :
·         Selain dapat mengajarkan muridnya hingga mengerti, seorang guru juga harus bisa mengembangkan kemampuan yang ada pada muridnya.
·         Seorang guru harus menjadi panutan bagi muridnya, seperti cara ia bersikap, berbicara, maupun berpakaian yang tentunya dapat dijadikan contoh yang baik bagi sang murid.
·         Guru harus dapat memotivasi saat muridnya gagal, namun guru juga harus menjadi inspirasi saat muridnya meraih kesuksesan.
·         Agar proses belajar-mengajar menyenagkan, guru harus kreatif dan inovatif.

3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?
    Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Jawab :
Di zaman yang serba modern seperti ini, teknologi yang serba maju harus diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang seimbang. Untuk menunjang hal itu tentunya diperlukan seorang pendidik yang professional. Para pendidik harus mengikuti perubahan zaman , artinya para pendidik harus mengenal zaman yang sekarang. Seperti pada pembelajaran Bahasa Indonesia, idealnya seorang guru Bahasa Indonesia harus mengenal perubahan zaman yang sedang terjadi. Guru bahasa harus mengembangkan kemampuan bahasanya lebih matang, mengikuti zaman yang ada. Artinya tidak menggunakan cara pengajaran zaman dahulu. Seorang guru Bahasa Indonesia juga harus dapat menguasai berbagai pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa, sehingga kemampuan bahasanya pun lebih terampil.

4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu?
    Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Jawab : 
Banyak manfaat yang saya peroleh setelah membaca wacana di atas, diantaranya :
  • Saya jadi mengetahui perbedaan guru yang baik dan hebat.
  • Saya jadi lebih tertarik untuk mempelajari ciri-ciri guru yang baik dan hebat.

Rabu, 11 April 2012

BAHASA INDONESIA: PRA QUIZ



BAHASA INDONESIA: Latihan 1
Mata Kuliah      : Bahasa Indonesia                               
Dosen               : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               : Mas Siti Irma Khoerunnisa
NIM                 : 41032151111041
Tanggal            : 11 April 2012


BAGIAN A
 
Petunjuk
1    1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan cara memutihkankan huruf B jika pernyataan yang terdapat
     dalam soal, Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
 2. Jawaban ditulis langsung pada lembar soal ini. Untuk ini silakan dikopi paste terlebih dahulu.
 3. Pengetikan soal ini belum tertata rapi maka rapikanlah dalam blog Anda.
SOAL

1.   Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan
keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.  Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3. Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap  bahasa Indonesia ( B-S).
4. Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5. Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6. Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B S ).
7. Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B S ).
10.Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11.Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah  bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).


BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1.      Setujukan Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Setuju, Kita sebagai warga Indonesia harus memiliki kesadaran dalam berbahasa. Karena, itu merupakan hal yang penting dan dapat mengubah maju atau mundurnya suatu bahasa itu sendiri. Sehingga apabila suatu bahasa ingin maju, maka perlu di tanamkan rasa memiliki dan kesadaran berbahasa pada diri sendiri. Bertanggung jawab dalam penggunaan bahasa merupakan salah satu ciri kesadaran berbahasa. Jangan sampai kita sebagai warga Indonesia belum memiliki kesadaran berbahasa, karena hal itulah yang dapat menyebabkan mundur atau memudarnya suatu bahasa. Bahasa bagi suatu bangsa adalah harta yang tak ternilai, maka dari itu periharalah bahasa bangsa kita agar bahasa kita dapat maju seperti bahasa di negara-negara lainnya.
2.      Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan singkat.
a.       Selalu berhati-hati menggunakan bahasa. Artinya, ia akan berhati-hati atau berfikir sebelum berbicara. Sehingga ketika ia berbicara , ia akan selalu berhati-hati apakah bahasa yang ia gunakan sudah tepat atau tidak.
b.      Tidak merasa senang melihat orang yang menggunakan bahasasecara serampangan. Artinya, orang yang memiliki kesadaran berbahasa akan senantiasa menegur orang yang menggunakan bahasa secara serampangan agar ia tahu betapa pentinya sebuah bahasa.
c.       Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain. Artinya, dapat menilai pemakaian bahasa orang lain atau dapat membedakan benar atau salahnya seseorang ketika menggunakan bahasa.
d.      Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut. Artinya, menambah kemampuan dalam berbahasa agar kemampuan dalam berbahasanya bertambah luas dan tentunya kemampuan berbahasanya pun semakin terasah, sehingga dia lebih mengetahui mana bahasa yang benar dan mana bahasa yang salah.
e.       Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa.Bertanya kepada yang lebih ahli dalam berbahasa ketika mendapat kesulitan.
3.      Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Belum, sejujurnya saya belum memiliki ciri dalam kesadaran berbahasa. Karena kemampuan berbahasa saya belum terasah dan kurangnya berhati-hati dalam penggunaan bahasa, sehingga kemampuan berbahasa saya pun belum dapat dikatakan baik.
4.      Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda? Jelaskanlah.
a.       Lebih berhati-hati dalam penggunaan bahasa.
b.      Memperingatkan atau menegur orang yang menggunakan bahasa secara serampangan.
c.       Terus berlatih dalam penggunaan bahasa, agar dapat mengoreksi pemakaian baasa orang lain.
d.      Mengikuti berbagai kegiatan yang berhubungan dengan bahasa atau mencari sumber seperti buku yang membahas  tentang bahasa.
e.   Bertanya atau berdiskusi kepada orang yang lebih ahli dalam berbahasa agar kemampuan berbahasanya lebih tertib.

Selasa, 10 April 2012

Rangkuman : Kesadaran Berbahasa


Mas Siti Irma Khoerunnisa
Pendidikan Matematika
41032151111041
Bab III
KESADARAN BERBAHASA
3.1 Pengertian
Menurut hemat penulis, yang dimaksud dengan kesadaran berbahasa ialah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menmbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. 
3.2 Tanggung Jawab terhadap Bahasa dan Berbahasa
            Orang yang hanya menguasai satu bahasa disebut monolingual. Orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual atau dwibahasawan, sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Rakyat Indonesia kebanyakan dwibahasawan, artinya disamping menguasai bahasa ibunya, dia juga menguasai BI.
            Bagi kita di Indonesia, soal BD dan BI tak perlu dipertentangkan. Dua-duanya dijamin dalam UUD 1945. Bahasa daerah dab BI saling mengisi. Dan setiap orang Indonesia seharusnya berkewajiban memelihara dan mengembangkannya.
            Cirri orang yang  bertaggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah :
a.       Selalu berhati-hati menggunakan bahasa
b.      Tidak merasa senang melihat orang yag mempergunakan bahasa secara serampangan
c.       Memperingatkan pemakaian bahasa kalau ternyata ia membuat kekeliruan
d.      Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang behubungan dengan bahasa
e.       Dapat mengoreksi pemakaia bahasa orang lain
f.       Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut
g.      Bertanya kepada ahlinyakalau menghadapi persoalan bahasa.

3.3 Sikap terhadap Bahasa dan Berbahasa
Tiap bahasa adalah penjelmaan yang unik dari suatu kebudayaan yang unik . . . (St. Takdir Alisyahbana dalam Amran Halim I. Ed, 1976 : 40). Marilah kita liat percakapan ini:
+          Pi di mana ngana?                               ‘engkau pergi ke mana’
-           Pi di pasar                                           ‘pergi ke pasar’
+          Pi bikin apa?                                        ‘untuk apa’
-                      Pi bili ikan deng sayor.                        ‘pergi membeli ikan dan sayur’
+          Bole kita baku iko?                             ‘Bolehkan aku ikut’
-                      Bole, mari jo!                                      ‘boleh, marilah’
            Bahasa ini adalah dialek Manado yang dipergunakan oleh dua orang remaja ketika mereka bertemu. Harimukti Kridalaksana (1978 : 98) mengatakan bahwa BI dipergunakan untuk keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam :
1.      Komunikasi resmi
2.      Wacana ilmah
3.      Khotbah, ceramah dan kuliah
4.      Bercakap-cakap dengan orang yang dihormati.
Kita kembali kepada sikap terhadap bahasadan berbahasa. Tanggung jawab adalah juga manifestasi dari sikap, dalam hal ini sikap positif. Sehubungan dengan itu, sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi, yakni:
a.       Siikap positif
b.      Sikap negatif
Ada orang yang berbiara dalam suatu rapat mencampurbaurkan kata-kata BI dan, Bahasa Asing (BA). Orang itu barangkali berpendapat, kalau kata-katanya tidak dibumbui kata-kata BA, maka tidak berbobotlah pembicaraannya. Padahal orang harus menyadari bahwa bahasa mempunyai “nilai penting sebagai symbol nasional dan identitas etnik” (Nancy Parrot, Hickerson; 1980 : 92).
Khusus di Indonesia, BI dkatakan sebagai lambing kebanggaan dan identitas nasioanl, sedangkan BD dikatakan sebagai lambang kebanggaan dan identitas daerah (lihat Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional, Pusat Bahasa : 1976). Sikap terhadap bahasa ditekankan pada segi tanggung jawab dan penghargaan terhadap bahasa, sedangkan sikap berbahasa ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
3.4 Rasa Memiliki Bahasa
Dengan kesadaran bahasa diharapkan timbul rasa memliki bahasa. Untuk menanamka rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi. Dan memang demikian keadaannya. Sebab, setiap saat kita gunakan tanpa bertanya kepada pemiliknya. Kalau bahasa danggap sebagai milik pribadi, konsekuensinya kita wajib memeiharanya.
3.5 Partisipasi dalam Pembinaan Bahasa
Perasaan memiliki bahasa menimbulkan tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan untuk pribadi atau kegiatan kelompok. Dengan kata lain, usaha pertama-tama sebagai bukti keikutsertaan kita dalam pembinaan bahasa ialah sikap kita kalau sedang menggunakan bahasa. Partisipasi seperti ini penulis namakan partisipasi informal. Selain itu, ada partisipasi yang penulis sebut partisipasi formal. Dalam partisipasi formal terlihat usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal. Kita ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawarah, kongres, konferensi baik pada tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional yang khusus membicarakan persoalan kebahasaan. Kita menyebarkan tulisan baik berupa buku, pemuatan di surat kabar atau majalah tentang persoalan kebahasaan.
Tentu tidak semua pemakai bahasa diharapkan berpartisipasi secara formal. Yang diharapkan minimal kita berpartisipasi secara informal. Dengan penuh kesadaran, kita menggunakan bahasa secara tertib. Untuk suatu bahasa memang hal ini merupakan perjuangan berat. Namun, kalau setiap pemakaian bahasa telah menyadari perlunya pembinaan suatu bahasa, maka usaha apa pun yang akan dijadkan pasti akan berhasil.

Selasa, 03 April 2012

MANFAAT MEMBACA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH


 

MANFAAT MEMBACA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
KARYA ILMIAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa indonesia

Oleh
NAMA : MELAWATI
NIM : 40132151111002


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT,yang telah memberikan rahmat dan karunianya  sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam menyusun karya ilmiah ini.
Kesalahan  tak luput dari penyusunan karya ilmiah ini,oleh karna itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Membaca adalah hal yang perlu dikembangkan dalam kehidupan masyarakat,karna kehidupan masyarakat tidak luput dari membaca,perlu kesadaran dari diri sendiri tentang perlunya membaca,manfaat membaca itu sangat besar,membaca buku atau karangan-karangan,karna membaca itu erat kaitannya dengan “membuka jendela dunia”,dan manfaat membaca juga berguna untuk menumbuhkan saraf-saraf baru di otak.
Selain itu manfaat lain dari membaca dalam menulis karya ilmiah adalah kita bisa belajar dari pengalaman orang lain,disamping itu membaca juga dapat menambah ilmu pengetahuan.
 wajib kiranya kita  membaca untuk menulis karya ilmiah,karna butuh beberapa sumber untuk melengkapi atau memperjelas fakta yang kita kemukakan,melalui membaca sumber-sumber yang dibutuhkan.
Hubungan menulis dan membaca,membaca adalah proses melihat wawasan yang ada dan menjadikannya khazanah pribadi,maka menulis adalah proses menyajikan kembali khazanah tersebut kepada masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
1.apa pengertian membaca?
2.apa manfaat membaca?
Jadi disini kita akan membahas tentang pengertian dan manfaat dalam membuat karya ilmiah.


TUJUAN
Untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia,selain itu tujuan penulisan karya ilmiah ini untuk menumbuhkan minat baca pada semua kalangan masyarakat,dengan memparkan manfaat membaca.

PENGERTIAN MEMBACA
Membaca adalah sebuah kegiatan yang ringan dan sederhana. Menambah wawasan dan pengetahuan.
Pengertian membaca menurut para ahli:
A).Anderson : “Membaca adalah melafalkan lambang-lambang bahasa tulis”
B).A.S. Broto : “Membaca adalah mengucapkan lambang bunyi”
C).Henry Guntur Tarigan : “Membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh   
                                             Oleh seorang penulis melalui tulisan”
D).Poerwodarminto : “Membaca adalah melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan
                                     Ingin mengetahui isinya”
E).Menurut Heilman ( dalam Resmini, dkk, 2006: 234 ), membaca adalah “interaksi dengan
                                   bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan”. Apabila seseorang dapat 
                                   berinteraksi dengan bahasa yang sudah dialihkodekan dalam tulisan orang
                                   tersebut dipandang memiliki keterampilan membaca.
F).Burns, dkk. (dalam Rahim, 2007 : 1) “mengemukakan bahwa kemampuan membaca
                         merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat terpelajar”
Jadi kesimpulannya membaca adalah proses memahami bacaan yang dilihat dan dibaca sehingga muncullah interaksi bahasa yang sudah di alihkan kodenya dalam tulisan.

MANFAAT MEMBACA
Manfaat membaca adalah untuk menambah wawasan dan melatih kerja otak untuk mendapatkan benang merah dari suatu permasalahan,menurut saya manfaat membaca selain memperluas akses pengetahuan kita juga menambah kreatifitas kerja otak,karna setiap kita membaca ada ilmu baru yang kita dapatkan,otomatis menambah perbendaharaan ilmu di otak kita jadi makin kreatif.
Para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat membaca diantaranya:
1.       Menurut Jordan E. Ayan tentang manfaat membaca buku adalah untuk memicu daya kreativitas. Berikut diuraikan, secara menarik, oleh Jordan E. Ayan :
“Di sepanjang hampir seluruh jenjang pendidikan, kita diajari membaca terutama untuk mencari informasi, bukan untuk memahami bahwa membaca berpengaruh positif terhadap kreativitas. Kita banyak diajari ‘cara ampuh untuk membaca bukan keampuhan membaca”
2.      Pada 1851, ahli filsafat Jerman, Arthur Schopenhauer menulis, “Membaca setara dengan pikiran menggunakan pikiran orang lain, bukan pikiran sendiri.” Dengan membaca, kita mampu menyelami pikiran orang lain dan menambahkan pemikiran serta pengalaman orang lain ke dalam pemikiran dan pengalaman kita sendiri
Jadi dapat disimpulkan membaca adalah:
  • Membaca memperluas wawasan
  • Membaca membantu melihat sudut pandang yang berbeda
  • Membaca membantu Anda belajar teknik menulis yang dipakai oleh orang yang lebih berpengalaman
  • Membaca membuat ide Anda melimpah
  • Membaca menjadikan otak dan pikiran Anda aktif
  • Membaca merangsang terbentuknya informasi baru di sistem daya ingat yang siap dipanggil kapan saja
  • Membaca membuat jalan pikiran Anda menjadi lebih lentur
  • Membaca memperkaya kosa kata, pilihan kalimat, dan cara penyajian yang bisa Anda pakai dalam menulis
  • Membaca membuat Anda mampu menganalisa, menghubungkan informasi yang terserak, dan melihat benang merah dari sebuah persoalan











DAFTAR PUSTAKA
Hernowo. 2005. Quantum Reading; cara cepat nan bermanfaat untuk merangsang
munculnya potensi membaca. Bandung: Mizan Learning C
Sumber: inewsindia.com; lifedev.net; socyberty.com; persistenceunlimited.com



ALASAN MENGAPA HARUS BELAJAR BAHASA INDONESIA

Mas Siti Irma Khoerunnisa
41032151111041
Pendidikan Matematika


1.      Menurut S. Effendi, bahasa adalah sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat. Kita
dikenal dan menjadi populer di lingkungan pekerjaan atau di lingkungan lainnya,
apabila kita mau dan mampu memahami orang lain dan mampu pula membuat orang lain memahami kita. Kita berhasil dalam belajar, bekerja, atau melakukan berbagai  aktivitas,  biasanya juga karena  kita dapat  memahami  orang lain  dan dapat pula membuat orang lain memahami kita. Semakin mampu kita memahami orang lain dan membuat orang lain memahami kita, biasanya akan semakin populer dan semakin berhasil kita dalam mengharungi kehidupan bermasyarakat. Tegasnya, kepopuleran dan keberhasilan itu antara lain bergantung pada adanya upaya untuk saling memahami di antara sesama manusia.

Saling memahami itu, berhubungan erat dengan penggunaan sumber daya bahasa yang dimiliki seseorang. Kita dapat memahami orang lain dengan baik apabila kita bersedia mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan orang lain dan mau membaca dengan baik apa yang dituliskan orang lain. Sebaliknya kita dapat membuat orang lain memahami kita dengan baik, apabila kita mewicara dan atau menulis dengan baik untuk orang lain. Dengan kata lain, saling memahami ini sangat bertemali dengan kemauan dan keterampilan kita dalam mendengarkan, mewicara, membaca, dan menulis.
2.      Sebagai warga Negara  Indonesia pasti sadar diri, betapa banyaknya ragam bahasa di Indonesia. Lain daerah lain bahasa, orang Sumatera memiliki bahasa sendiri, orang Jawa memiliki bahasa sendiri, orang Kalimantan memiliki bahasa sendiri. Dan ragam bahasa itu menjadi kebanggaaan kita sebagai warga Negara Indonesia.
Ada beberapa alasan, kenapa perlu belajar bahasa Indonesia :
a. Bahasa menunjukkan bangsa
Sebuah ungkapan atau sebuah pepatah yang memakai 2 unsur atau kata pokok yaitu bahasa dan bangsa. Dari dua unsur dapat disimpulkan 3 arti yaitu :
1. tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur kata mereka.
2. kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya.
3. bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi dari bangsa pemilik bahasa tersebut.
b. Ilmu Pengetahuan
Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan itu kita harus belajar bahasa Indonesia. Sejak kecil  kita sekolah mulai dari sekolah di tingkat dasar, menengah, atas dan sampai kuliah.  Ilmu itu di ajarkan dalam bahasa Indonesia.
c. Ingin menjadi orang berhasil, perlu tidak belajar bahasa Indonesia ?
Untuk menjadi orang berhasil, baik itu menjadi professor, ilmuan, kepala pemerintahan, menteri, wakil rakyat, Gubernur, Bupati, menajer perusahaan, dan lain sebagainya, maka di tuntut untuk bisa berkomunikasi baik itu lisan maupun tulisan. Dapat kita simpulkan bahwa menjadi seorang berhasil itu perlu sebuah proses, salah satu proses tersebut adalah belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar.
d. Sebelum mempelajari struktur bahasa Asing, pelajari dulu struktur bahasa  
Jadi aneh kalau orang Indonesia bahasa Inggrisnya baik dan struktur bahasanya bagus, tapi di kasih untuk menulis dalam bahasa Indonesia jadi berantakan. Maka dari itu pondasi awal untuk mempelajari bahasa asing baik itu bahasa Inggris, Jerman, Belanda, Jepang dan lain sebagainya maka dari itu pelajari dulu struktur bahasa Indonesia dulu baru lanjut belajar struktur bahasa Asing.
3.      Mungkin sebagian masyarakat Indonesia, bahkan saya, pernah mempertanyakan hal
ini. Sebenarnya, mengapa kita perlu mempelajari bahasa Indonesia? Apakah memang perlu memepelajari secara baik, bahkan mendalami bahasa Indonesia, bahasa bangsa kita? Menurut saya, ada beberapa alasan mengapa kita perlu mempelajari bahasa Indonesia:
Alasan pertama, bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah sejak lama dikumandangkan oleh para pemuda bahkan sebelum adanya UUD 1945. Dan sebagai rakyat Indonesia ada baiknya kita tidak hanya merasa bahasa Indonesia sebagai sebuah alat komunikasi semata, namun sebagai identitas Negara kita yang diakui oleh undang-undang.
Kedua, bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan. Bahasa Indonesia telah berhasil menyatukan semangat para pemuda untuk bersatu pada saat Sumpah Pemuda tahun 1982. Karena itulah, bahasa Indonesia menjadi sangat penting untuk dipelajari sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia yang berbeda-beda ini.
Ketiga, komunikasi yang dilakukan oleh tiap orang bukan hanya komunikasi secara lisan, juga secara tulisan. Banyak orang menganggap tidak perlu mempelajari bahasa Indonesia karena mereka merasa apabila lawan bicara mereka mengerti maka tidak perlu mempelajari bahasa Indonesia yang terkesan baku dan kaku. Memang alasan ini cukup bisa diterima, namun sadarkah kita bahwa bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan mengenai membuat kalimat baku dan sebagainya tetapi juga mengajarkan mengenai intonasi, penekanan kalimat, dan etika berbicara kepada orang lain. Di titik inilah bahasa Indonesia menjadi sangat penting untuk dipelajari. Selain itu, mengenai cara berkomunikasi secara tertulis, bahasa Indonesia yang baik sangatlah diperlukan. Alasannya adalah karena kita tidak mungkin menulis sesuatu yang bersifat resmi kepada orang lain dengan kata-kata yang “berantakan” ataupun menggunakan bahasa lisan sehari-hari karena pada tulisan tidak mengenal penekanan nada bicara, intonasi dan mimik wajah. Apa yang akan terjadi bila terjadi salah kesalahpahaman pada saat orang lain membacanya? Bisa jadi kerugian akan menimpa Anda. Karena itulah, sangat penting untuk mempelajari bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi baik secara informal maupun formal.
Keempat, menjadi sangat penting kita mempelajari bahasa Indonesia secara baik dan benar sebagai alat untuk mengenali dan mengembangkan kebudayaan serta hasil karya bangsa kita sendiri. Bagaimana mungkin  kita dapat mengapresiasi dan hasil karya seperti puisi, syair, cerita, dan lainnya jika kita tidak mampu mengerti dan mempelajari karya-karya tersebut. Tugas kitalah untuk mengapresiasi dan menjaganya agar kebudayaan serta hasil karya dari anak bangsa tetap bisa dikenali seterusnya. Apalagi caranya kalau bukan dengan terus menggunakan dan mempelajari bahasa Indonesia secara baik dan benar.